Awalnya, Ramona mengadopsi pembayaran digital untuk memudahkan proses pencatatan penjualan.
Baca Juga: 5 Rahasia Sukses Bisnis d’BestO, Punya 300 Gerai Kurang dari 10 Tahun
Saat itu, usaha yang dirintisnya di tahun 2016 dengan menawarkan pesanan ke sanak saudara maupun kerabat, mulai menarik minat pelanggan lainnya.
“Pesanan yang mulai banyak berdatangan membuat saya agak kewalahan. Digitalisasi membantu saya mengelola pemasukan maupun pengeluaran untuk modal usaha,” kenang Ramona.
Saat ini survei Mandiri Institute di kuartal II 2021 menemukan, bahwa baru 24% usaha yang menggunakan e-wallet dalam bertransaksi usaha, walau pembayaran digital terbukti mampu meningkatkan penjualan UMKM. Hal ini penting mengingat ada lebih dari 60 juta UMKM yang menyumbangkan lebih dari 60% PDB Indonesia.
“Jeli melihat peluang dan mengasah kreativitas usaha itu penting, tapi tanpa digitalisasi, tidak terbayang bagaimana caranya bisa menjangkau pelanggan baru dan melakukan transaksi secara aman di tengah pandemi. Platform e-commerce, media sosial, dan uang elektronik sangat membantu menopang usaha saya,” tutur Ramona.
Ramona bersyukur usahanya masih dapat bertahan hingga saat ini. Besar harapannya bahwa pelaku UMKM lainnya pun dapat tetap melangsungkan usaha mereka.
“Semoga teman-teman pejuang UMKM lainnya, juga dapat terus bertahan dan bangkit di tahun 2022,” tutup Ramona. (*)
Baca Juga: Strategi Merumuskan Brand Purpose Ala Shopee, Nyalakan Semangat Berbisnis Online