CERDASBELANJA.ID - Terlalu lama di rumah memang membosankan, terutama bila tata ruangan atau interior rumah kita juga tidak ada pemanisnya.
Duh, jadi semakin bikin enggak betah ya?
Tapi karena pandemi Covid-19, otomatis keinginan keluar rumah perlu ditahan dulu.
Baca Juga: Berawal Chatting, Rosa Farisa Jual Ribuan Potong Baju Setiap Bulan
Alhasil, kita jadi mencari aksesori home living yang bisa mengatasi rasa bosan tadi.
Tingginya minat terhadap aksesori home living ini memaniskan bisnis Stefanny Liezal, owner Krafti Project.
Saat pandemi ini, Krafti Project jual produk handmade yang berhasil datangkan untung berlipat.
Lewat Krafti Project, Stefanny menjual beragam aksesori home living seperti sarung bantal, keset, selimut, sampai keranjang baju berbahan rotan.
“Waktu awal itu emang berasa ya, efek pandemi. Tapi sekarang, justru kami masih aman dan terus dapat pesanan online yang banyak gitu. Masih menguntungkan,” ujar Stefanny.
Lalu bagaimana Stefanny bikin Krafti Project banjir pesanan?
Baca Juga: Halo UMKM, Saatnya Lindungi Usaha dengan Asuransi, Untuk Apa?
Stefanny cerita, dia memulai bisnis sejak 2016 lalu.
Saat itu, dia sedang bekerja di sebuah perusahaan retail fashion terbesar di Indonesia. Kemudian, Stefanny menyadari bahwa bisnis home living banyak peminatnya.
Stefanny mengajak temannya yang berprofesi sebagai desainer untuk membangun usaha Krafti Project.
Dia mencari inspirasi ide tentang desain di Pinterest, yang kemudian diaplikasikan pada produknya.
“Semuanya kita riset. Modalnya itu sekitar Rp10 juta, dan itu habis untuk produksi. Untungnya, karena aku lama di dunia fashion, sehingga enggak susah nyari pengrajin yang bisa bikin produkku. Modal itu habis untuk bahan, jasa pengrajin dan lainnya,” kata Stefanny.
Uniknya, Stefanny mengaku kalau produknya masih menggunakan kerajinan tangan atau handmade.
Baca Juga: Cuma Modal Ketekunan, Ini Kisah Juragan 99 dan Shandy Purnamasari
Inilah yang jadi tantangan untuknya, terlebih produk handmade tidak selalu sempurna seperti mesin.
“Kami tetap trial and error sampai tiga bulan ya, buat menemukan ukurannya. Terus, bahan tetap kami pikirkan,” kata Stefanny.
Misalnya, Stafanny melanjutkan, selimut itu enggak mungkin pakai polyester karena panas.
“Kami pakai katun, kalau kualitas kami enggak mau main-main,” ujar Stefanny.
Melihat produknya unik, Stefanny percaya diri juga untuk mengikuti beragam pameran home living di Indonesia.
Meskipun, tak semua pameran dia datangi, karena harus disesuaikan dengan pasarnya Krafti.
Baca Juga: Nagita Slavina Hasilkan Omzet Rp10 M, Ini Bisnis yang Dilakukan
“Kalau dulu sebelum pandemi kita juga masukin ke beberapa toko retail gitu. Untuk online sendiri, kita ada di Tokopedia, Shopee, Website, dan Instagram @krafti.project,” ujar Stefanny.
Tak disangka, penjualan produk Krafti Project terus meningkat, sehingga rata-rata per bulan bisa meraup untung di atas Rp50 juta.
“Kalau omzet itu sudah pasti fluktuatif ya, kita itu banyaknya pas seasonal seperti Lebaran atau Natal. Itu pasti naik berkali-kali lipat. Kalau untuk harga, mulai Rp288.000-Rp388.000,” ujar Stefanny. (*)