CERDASBELANJA.ID – Deposito merupakan salah satu instrumen investasi yang umum digunakan banyak orang, karena dinilai paling aman.
Namun, masih banyak yang belum mengetahui perbedaan mendasar dari deposito dan tabungan biasa.
Apa itu deposito? Deposito adalah produk investasi atau produk simpanan berjangka yang tidak boleh diambil oleh nasabah dalam jangka waktu tertentu.
Baca Juga: Millenials, Kenali Apa Itu Konsep Compound Interest dalam Berinvestasi
Jangka waktu simpanan ini, biasanya sudah disepakati antara nasabah dan perbankan sebagai pemegang otoritas.
Deposito baru bisa dicairkan sesuai dengan tanggal jatuh temponya. Biasanya, deposito mempunyai jangka waktu jatuh tempo selama 1, 3, 6, 12 atau bahkan 24 bulan.
Apabila deposito dicairkan sebelum tanggal jatuh tempo, maka kita akan dikenakan tarif penalti sesuai dengan kebijakan bank yang bersangkutan.
Ini merupakan salah satu perbedaan mendasar dari deposito dan tabungan biasa. Pasalnya, tabungan biasa bisa ditarik kapan saja tanpa adanya penalti yang dikenakan.
Deposito biasanya banyak dipilih masyarakat karena memiliki suku bunga yang tinggi. Semakin lama kita menyimpan uang di deposito, maka akan semakin banyak bunga yang kita terima.
Tidak hanya itu, deposito juga memiliki rata-rata keuntungan yang relatif stabil apabila dibandingkan dengan produk investasi lainnya seperti saham, emas dan obligasi pemerintah.
Baca Juga: Peluang Baru, Kenali Apa Itu Sistem Investasi Melalui Crowdfunding
Maka dari itu, deposito sangat cocok dipilih dan digunakan sebagai salah satu instrumen investasi jangka panjang.
Namun, bagaimana jika kita ingin memperpanjang penyimpanan melalui deposito ketika simpanan kita sudah memasuki masa jatuh tempo?
Jangan khawatir, saat ini beberapa bank yang menyediakan produk penyimpanan deposito telah memiliki sistem perpanjangan otomatis atau disebut Automatic Roll Over (ARO).
Melalui sistem otomatis ARO ini, ketika deposito kita sudah jatuh tempo, maka uang yang kita depositokan akan diperpanjang dengan jangka waktu berikutnya.
Hal ini kemudian akan otomatis terus berlaku hingga kita memutuskan kapan kita akan mencairkan deposito yang dimiliki.
Dengan demikian, uang yang kita depositokan akan terus terakumulasi secara otomatis dan mendapatkan bunga yang tinggi.
Baca Juga: Investasi Lewat Metode Pinjaman, Kenali Apa Itu Sistem P2P Lending
Untuk saat ini, batas setoran minimal yang perlu dibayarkan pertama kali oleh nasabah sangat beragam, yaitu mulai dari Rp5 juta saja.
Beberapa kemudahan dan keuntungan inilah yang menjadikan deposito pilihan populer, umumnya di kalangan investor pemula atau investor dengan profil risiko rendah. (*)